IBU KOTA BARU DAN JALAN TOL SAMARINDA-BALIKPAPAN

Aisyah cc

 
   Ibu kota baru Republik Indonesia yang akan dipindahkan ke pulau Kalimantan belakangan ini menjadi konsumsi publik dengan berbagai pro-kontra yang menghiasinya. Tepatnya Kalimantan Timur yang memiliki dua kota besar, Samarinda dan Balikpapan terhubung dengan jalan tol yang sudah dimulai pembangunannya pada tahun 2011.

    Jalan tol ini disebut-sebut sebagai akses utama dan termudah menuju ibu kota baru yang berada di sebagian kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian kabupaten Kutai Kertanegara. Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kecamatan Sepaku Semoi Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan lokasi lahan yang akan dijadikan ibu kota baru yang masih berupa hutan ini, akan dilewati tol yang panjangnya mencapai 99,35 km dilihat dari ruas tol yang dibangun.

   Berdasarkan keterangan tertulis PT Jasa Marga (Persero) Tbk seperti dikutip Selasa (27/8/2019), tol ini memiliki lima seksi. Seksi I mulai dari KM 13 hingga Samboja sepanjang 22,02 km, seksi II dari Samboja hingga Muara Jawa sepanjang 30,97 km, serta seksi III dari Muara Jawa hingga Palaran sepanjang 17,30 km. Lalu seksi IV dari Palaran hingga jembatan Mahkota II sepanjang 17,55 km dan seksi V dari KM 13 hingga Bandara Sepinggan sepanjang 11,50 km. (detik.com)

   Progres konstruksi tol telah mencapai 96,82 persen dengan pembebasan lahan mencapai 99,33 persen hingga sampai saat ini. menurut Direktur Utama JBS Saragi, nantinya tol Balikpapan-Samarinda ini akan dilengkapi dengan 4 Gerbang Tol (GT), yakni GT Manggar, GT Karang Joang, GT Samboja dan GT  Palaran. Menurutnya lagi, pihaknya juga berkerja sama dengan Bank Indonesia untuk menyiapkan uang elektronik sebagai alat transaksi di jalan tol.  (detik.com)

   Sedikit sejarah, proyek pembangunan jalan tol ini diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak. Peresmian ditandai pemancangan batu pertama di kawasan Manggar., Balikpapan. Proyek ini dibagi dalam beberapa tahap. Tahap I dilaksanakan dengan dana APBD Kalimantan Timur dengan sistem Tahun Jamak (Multy Years Contract) tahun anggaran 2011-2013. SEdangkan tahap ke II terbagi menjadi 5 seksi, seksi 1 menggunakan dana APBD Provinsi Kalimantan Timur anggaran 2015-1018. Untuk seksi 2, seksi 3 dan seksi 4 direncanakan akan ditawarkan kepada investor yang berminat baik dari dalam ataupun luar negri. Sedangkan untuk seksi 5 menggunakan dana APBN pemerintah pusat dan bantuan  (pinjaman) dari China. (wikipedia)

   Persimpangan besar tol meliputi, ujung utara Samarinda jembatan Pulau Balang dan ujung selatan Teluk Balikpapan.